Injury Soldaten | World History

Injury Soldaten

Seeking A History,Learning From The Ancestor

Wednesday 21 August 2013

Injury Soldaten

Album Foto Tokoh Nazi Jerman Yang Terluka


Fritz Amling (pangkat terakhir Oberwachtmeister) dianugerahi Ritterkreuz tanggal 11 Desember 1942 sebagai Wachtmeister dan Zugführer 3.Batterie/Sturmgeschütz-Abteilung 202, dan menerimanya tanggal 27 Februari 1943 saat masih dalam proses penyembuhan dari luka-lukanya yang didapat dalam pertempuran. Prestasinya benar-benar luar biasa: dia menghancurkan 42+ tank musuh hanya dalam 48 jam pertempuran! Yang memberikan Ritterkreuz secara langsung adalah Generaloberst Walter Model (Oberbefehlshaber 9.Armee). Foto oleh Kriegsberichter Maltry


SS-Obergruppenführer und General der Waffen-SS Wilhelm Bittrich


Pemimpin sukarelawan Wallonie Nazi Jerman Léon Degrelle bersama dengan kameradnya setelah terluka di Front Timur


Major Walter Koch berbincang-bincang dengan sesama perwira Luftwaffe saat baru tiba di landasan udara Jerman, 21 Juni 1941, tak lama setelah keberhasilan operasi lintas udara Fallschirmjäger dalam usahanya merebut pulau Kreta. Dia terluka di kepala dalam pertempuran tersebut sehingga mengharuskan untuk memakai perban di kepalanya. Foto oleh Kriegsberichter Rauchwetter (PK Lfl. 2)


Major Walter Koch tetap terlihat ceria walaupun mengenakan perban di kepalanya. Dia terluka dalam pertempuran di Tunisia setelah berusaha menyelamatkan dua orang rekan Fallschirmjäger yang terluka dari kemungkinan dibunuh musuh. Dia mengenakan seragam tugas berkantong empat dengan lambang Adler-nya yang menjorok ke saku berasal dari versi awal


Hauptmann Walter-Christian Müller (Kommandeur Panzerjäger-Abteilung 389) terlihat happy tak lama setelah pengalungan Ritterkreuz dan karangan bunga tanggal 27 Juli 1944 walaupun saat itu notabene sedang dirawat di rumah sakit setelah menderita luka-luka dalam pertempuran. Seusai perang dia bergabung dengan Bundeswehr tahun 1959 dan pensiun pada tanggal 31 Maret 1971 dengan pangkat terakhir Oberstleutnant (pangkat terakhirnya di Wehrmacht adalah Major)


Obergefreiter Kurt Nöbel mendapat anugerah Ritterkreuz tanggal 30 November 1943 di Feldlazarett (rumah sakit lapangan) Wehrmacht. Rupanya setelah pertempuran yang melambungkan namanya (tapi sekaligus membuatnya terluka sehingga harus dirawat di rumah sakit), Nöbel direkomendasikan oleh komandannya untuk mendapatkan Ritterkreuz, dan diterima. Jadilah upacara pemberian medali yang sederhana tapi tetap membanggakan!


Oberleutnant Walter Ohmsen adalah kepala baterai artileri pantai Kriegsmarine "Marcouf" (Marine-Artillerie-Abteilung 260) di semenanjung Cherbourg ketika pasukan raksasa Sekutu menginvasi wilayah di sekitarnya dan membuatnya terkepung. Pasukan terjun payung lawan mulai merangsek masuk sementara tembakan artileri dari kapal-kapal penjelajah menghantam baterainya tanpa ampun. Tapi Ohmsen tidak menyerah. Dia bahkan sampai memimpin anakbuahnya bertempur dalam pertempuran satu lawan satu! Baru ketika amunisinya sudah habis, persediaan medis menipis, dan dia sendiri terluka, ia dan anakbuahnya yang masih fit meloloskan diri... dan berhasil! Atas prestasinya tersebut, sang perwira Angkatan Laut dianugerahi Ritterkreuz tanggal 14 Juni 1944


Di malam tanggal 7/8 Maret 1945 SS-Obergruppenführer Hanns Albin Rauter terluka parah oleh sergapan gerakan perlawanan bawah tanah Belanda di sebuah desa kecil antara Arnhem dan Apeldoorn yang disebut sebagai "Woeste Hoeve" di Veluwe. Sebagai pembalasan, pasukan Jerman mengeksekusi 117 orang tahanan politik di lokasi terjadinya serangan bersama dengan 50 orang tawanan lainnya di Kamp Amersfoort dan 40 orang masing-masing di Hague dan Rotterdam! Serangan ini sebenarnya tidaklah direncanakan; para pemberontak hanya bermaksud untuk membajak sebuah truk dan menggunakannya untuk pergi ke rumah seorang petani yang biasa menjagal sapi untuk konsumsi pasukan pendudukan Jerman. Bukannya truk yang mereka dapatkan, melainkan sebuah mobil BMW yang kebetulan sedang melintas dan membawa Rauter. Meskipun para pemberontak sudah menyamar dengan mengenakan seragam Wehrmacht, tapi Rauter langsung memerintahkan untuk menghajar para penyetopnya (hanya dua minggu sebelumnya dia mengeluarkan sebuah instruksi bahwa patroli Jerman dilarang untuk menghentikan setiap kendaraan Wehrmacht di luar kota atau desa, dan hal ini tidak diketahui oleh gerakan perlawanan Belanda!). Tembak-menembak segera terjadi. Semua penumpang di mobil tersebut mati, kecuali Rauter yang berpura-pura telah tewas dan karenanya selamat! Dia ditemukan oleh patroli militer Jerman (asli) yang sedang melintas dan kemudian dibawa ke sebuah rumah sakit. Rauter tetap berada dalam perawatan sampai perang berakhir dan dia ditangkap oleh Polisi Militer Inggris. Dia dinyatakan bersalah atas tuduhan kejahatan perang dan dieksekusi oleh regu tembak tanggal 12 Januari 1949


Unteroffizier Otto Rodewald mempertunjukkan keberanian yang mengagumkan dalam pertempuran di Tarnopol ketika dia menghancurkan lima tank T-34 Soviet dengan senjata tangan hanya dalam waktu 45 menit, padahal dia hanyalah seorang petugas sandi! Ketika hendak menghancurkan tank keenam, Rodewald terluka oleh pecahan bom. Atas prestasinya ini, dia dianugerahi Ritterkreuz tanggal 24 Maret 1944 yang dikalungkan oleh General der Panzertruppe Erhard Raus (kiri). Lokasinya? Ya di tempat dimana Rodewald menjalani perawatan atas luka-lukanya, yaitu di Feldlazarett (Rumah Sakit Lapangan)!


Hans-Ulrich Rudel bersama sesama anggota Luftwaffe. Mereka tampaknya sedang bekerja di atas atap atau semacamnya, terlihat dari posisi rumah-rumah yang lebih rendah di latar belakang. Menariknya, dalam foto ini terlihat dua jari tangan kanan Rudel mendapat perban!


Ini adalah SS-Obersturmbannführer Hilmar Wäckerle, komandan 3.Bataillon/SS-Regiment "Der Führer" yang bertanggungjawab atas begitu banyak kejahatan perang yang dilakukan oleh anakbuahnya di Grebbeberg. Foto ini diambil tak lama sesudah satu pertempuran di Belanda tahun 1940 yang membuat Wäckerle terluka dua kali di bagian punggung dan lengan. Foto ini juga memperlihatkan dengan jelas seragamnya yang terciprat oleh darah serta lengan kanannya yang dibebat perban. Di luar dari kejahatan perang yang mereka lakukan, batalyon Wäckerle bertempur dengan gagah berani dan efisien. Mereka menderita banyak korban tapi selalu berhasil meraih tujuannya, berkali-kali! Wäckerle sendiri, meskipun seorang Nazi fanatik dan terkenal kejam, tapi juga luar biasa berani dan tak pernah segan-segan terjun langsung dalam baku tembak di front depan. Prestasi terbesarnya adalah saat dia dan pasukannya menerobos barikade pertahanan Belanda tanggal 12/13 Mei 1940 dan mengambil posisi di pinggir jalan kereta api dimana kehadirannya kemudian menjadi masalah besar yang sangat mengganggu pasukan lokal yang bertahan. Atas prestasinya tersebut dia dianugerahi Eisernes Kreuz II dan I klasse sekaligus setelah pertempuran, sebuah kejadian yang unik! Sebelum perang dia adalah penjaga kamp konsentrasi yang bersama-sama dengan Theodor Eicke (nantinya menjadi komandan 3.SS-Panzer-Division "Totenkopf") merancang metode manajemen kamp yang menekankan ketegasan dan kebrutalan hukuman dalam pelaksanaannya. Dia tidak akan hidup lama. Pada tahun 1941 Wäckerle dipromosikan menjadi SS-Standartenführer dan menjadi komandan SS-Regiment "Westland" (bagian dari divisi "Wiking") yang anggota-anggotanya kebanyakan adalah orang-orang Belanda serta Flemish. Hanya berselang dua minggu setelah resimen baru ini terjun dalam pertempuran, tepatnya tanggal 2 Juli 1941, Wäckerle tewas setelah terkena tembakan sniper Soviet


Major Wilhelm Weißberg ditemani seorang wanita sambil memegang feldmütze M43. Dia mendapat Ritterkreuz tanggal 24 Oktober 1944 sebagai Hauptmann dan Kommandeur I./Flak-Regiment 25 (mot.) atas prestasinya menghentikan serangan kendaraan lapis baja Soviet selama dua hari berturut-turut (6 dan 7 Oktober 1944) di dekat Gyoma, Front Timur. Dalam aksi ini Weißberg mengalami luka parah sehingga kaki kirinya terpaksa diamputasi. Barisan flak yang dia komandani berhasil menahan serangan Soviet selama 30 jam sehingga memberi waktu untuk pembangunan garis pertahanan di belakang posisinya. Perlu diketahui bahwa semua awak flak tidak hanya bertugas menghalau serangan dari udara, tapi juga dari darat (utamanya serangan lapis baja). Karenanya mereka dibekali dua macam peluru meriam untuk tugas darat dan udara


SS-Obersturmbannführer Max Wünsche (Kommandeur SS-Panzer-Regiment 12/12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend") dalam kunjungan terhadap para anggota III.Zug/15.Kompanie/SS-Panzergrenadier-Regiment 25 yang selamat dari penyerangan yang gagal terhadap 2nd Armoured Brigade Kanada di Norrey-en-Bessin, Normandia, tanggal 9 Juni 1944. Dari kiri ke kanan: SS-Unterscharführer Peter Koslowski,? , SS-Obersturmbannführer Max Wünsche (cuman keliatan punggungnya doang dengan perban di kepala), SS-Oberschütze Klaus  Schuh, SS-Sturmmann Otto Funk (paling belakang) dan SS-Hauptscharführer Wilhelm Boigk. Mengenai cerita bagaimana Wünsche sampai terluka di kepala: Saat dia sedang menyaksikan Panther-Panther dari kompi ke-1 dan ke-4 yang berada di bawah komandonya di Villeneuve de Rot yang baru pulang dari aksi penyerangan di Bretteville tanggal 8/9 Juni 1944, tiba-tiba sebuah granat menghantam bagian depan salah satu Panther. Salah satu pecahan ledakan granat tersebut melukai Wünsche di kepala, dan bahkan sempat membuatnya tidak sadar. Perwira lain yang ada disitu, SS-Obersturmführer Chemnitz, terkena pecahan bom dari kepala sampai kaki, sementara Nehrlich (SS-Untersturmführer dari Stab SS-PzRgt 12) terluka parah dan meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit


SS-Hauptsturmführer Rudolf von Ribbentrop (Chef 3.Panzerkompanie/I.Bataillon/SS-Panzer-Regiment 12) sedang dibonceng di bagian sespan BMW R75 oleh Kommandeur SS-Panzer-Regiment 12/12.SS-Panzer-Division "Hitlerjugend", SS-Obersturmbannführer Max Wünsche, setelah mengadakan kunjungan terhadap para anggota III.Zug/15.Kompanie/SS-Panzergrenadier-Regiment 25 yang selamat dari penyerangan yang gagal terhadap 2nd Armoured Brigade Kanada di Norrey-en-Bessin, Normandia, tanggal 9 Juni 1944. Perhatikan bahwa Von Ribbentrop dan Wünsche sama-sama terluka dalam foto yang diambil oleh SS-Kriegsberichter Siegfried Woscidlo ini!


Sumber :
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.annefrank.org
www.audiovis.nac.gov.pl
www.bloggen.be
www.en.wikipedia.org
www.flickr.com
www.norgeslexi.no
www.waroverholland.nl
www.wehrmacht-awards.com

You Have Been Read An Article Injury Soldaten Please Read more At World History About , If you Not Mind Please Bookmark This Article URL : http://harrierwolf.blogspot.com/2013/08/injury-soldaten.html
Description: Injury Soldaten Rating: 4.5 Reviewer: Anonymous - ItemReviewed: Injury Soldaten
Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

BLOG INI ANTI SPAM, RASIS, DRUG,FREESEX, SARA!!!
Pengunjung bila berkenan silahkan Tulis Komentar Disetiap Postingan, Dan untuk Mempererat Persaudaraan Tali silahturahmi silahkan Join, like dan Ikuti Blog Ini , dan kami mohon untuk mengklik iklan yang ada di blog ini demi Pengembangan Blog ini, Salam Wolfgician Park

THIS BLOG IS ANTI SPAM ,RACIST,DRUGS,FREESEX, SARA!!!
Visitor if Youre not mind, Please leave a comment in every each Post,
and to make Our relationship strong like a Superman please Join, Like and follow this Blog,And if you not mind please click the ads for me to develops more this site, Best Regard Wolfgician Park