Fakta-Fakta Unik, Lucu Dan Menarik Tentang Nazi Jerman (Bagian 6)
Léon Degrelle adalah pahlawan perang Jerman yang menerima medali Eichenlaub (padahal ia "hanyalah" sukarelawan asal Wallonie Belgia!). Dia terkenal sebagai seorang pemberani dan apa adanya. Suatu waktu para rekrutan baru dari Wallonie dikirim ke medan perang di Estonia tanpa sepengetahuannya (pada saat itu Degrelle sedang pulang ke Belgia untuk menghadiri pemakaman saudaranya Edouard). Ketika Degrelle mengetahuinya, dia lalu mengadakan pembicaraan dengan staff dari Reichsführer-SS melalui radio. Pada saat itu ada perintah langsung dari Führer bahwa Degrelle jangan dulu bertindak atau menyerang musuh. Mari kita ikuti pembicaraan yang kemudian terjadi:
Degrelle: "Dengan atau tanpa izin, aku akan berangkat ke front depan di Dopat (Estonia)."
Staff Reichsführer-SS: "Kalau berbuat seperti itu, kamu akan diajukan ke pengadilan militer!"
Degrelle: "Mengirimkan rekrutan baru setelah hanya 4 hari latihan ke front depan juga patut untuk diajukan ke pengadilan militer."
Staff Reichsführer-SS: "Baiklah, lakukan apa yang kau mau."
"nice" conversation! :)
"nice" conversation! :)
General der Infanterie Anton Grasser lahir dan meninggal di tanggal yang sama! Dia lahir tanggal 3 November 1891 di Bossendorf, dan meninggal tanggal 3 November 1976 di Stuttgart
Oberleutnant
Walter Ohmsen (1911-1988) dari unit artileri pantai Kriegsmarine
menerima Ritterkreuz setelah dengan berani memerintahkan tembakan
artileri diarahkan ke bunkernya sendiri yang saat itu sudah dikepung
oleh US Rangers. Tembakan artileri tersebut efektif dan dia bersama
dengan anakbuahnya berhasil lolos, walaupun menderita luka-luka.
Uniknya, dalam acara penganugerahan Ritterkreuz untuk dirinya, medalinya
terlambat datang sehingga untuk keadaan darurat ini dipakailah Eiserne
Kreuz II klasse yang dikalungkan di leher!
Foto
ini memperlihatkan Theodor "Teddy" Wisch di bulan September 1941, tak
lama setelah menerima Ritterkreuz. Perhatikan Ritterkreuz-nya yang
tampak lebih kecil dari ukuran biasanya bukan? Menurut buku sejarah
divisi Leibstandarte SS Adolf Hitler karangan Rudolf Lehmann, disebutkan
bahwa ketika "Funkspruch" (berita radio) resmi tentang penganugerahan
medali tersebut sampai ke markas besar divisi yang berada di front
depan, maka para anggota Leibstandarte segera berimprovisasi membuat
medali sementara sebelum medali aslinya datang. Medali itu adalah medali
Eiserne Kreuz II klasse. Apakah medali "imitasi" tersebut yang tampak
di foto di atas?
Dalam
foto ini diperlihatkan perwira SS Theodor "Teddy" Wisch (pangkat
terakhir: Brigadeführer), Rudolf "Rudi" Lehmann (pangkat terakhir:
Standartenführer) dan yang lainnya memberi hormat kepada General der
Panzertruppe Erhard Raus (4. Panzer Armee) ketika sang jenderal akan
berangkat kembali ke markas besarnya setelah menyelesaikan kunjungan ke
pos komando Wisch. Hari itu, 13 Desember 1943, bertepatan pula dengan
ulang tahun Wisch. Tak lama setelah Raus mampret, kepala tukang roti
disana yang bernama Robert Arthecker meletakkan sebuah kue ulang tahun
yang indah di atas meja dalam ruangan pos komando. Tiba-tiba terdengar
tembakan meriam tank di luar yang mengagetkan semuanya! Naluri militer
membuat mereka berserakan mencari senjatanya masing-masing dan bersiap
untuk bertempur. Hal pertama yang dilakukan oleh Rudi Lehmann adalah
bersegera menuju ke kue ultah dan memindahkannya ke tempat yang aman
setelah sebelumnya melompat dari jendela! Hanya beberapa detik kemudian
situasi menjadi jelas: Sturmbannführer Herbert Kuhlmann (Kdr.
I./Pz.Rgt.1) telah memerintahkan sebuah Panther yang diparkir di luar
untuk memberikan tembakan "penghormatan" demi memperingati perayaan
ultah Teddy! Ketika semuanya menjadi tenang kembali setelah sebelumnya
shock, Rudi Lehmann balik kembali ke sebuah gubuk tempat ia menyimpan
kue ulang tahun dan datang ke para perwira Waffen-SS yang sudah
berkumpul dengan senyum mengembang dan kue yang masih utuh berada di
tangannya!
Pada bulan September 1941 Jagdgeschwader 27, yang bertempur di front Afrika bersama Erwin Rommel, menerima hibah dua ekor singa dari kebun binatang Berlin. Singa itu dinamakan Simba dan Caesar. Hanya berselang beberapa bulan kemudian, kedua singa tersebut dikembalikan lagi ke Berlin. Penyebabnya? Adanya ketakutan bahwa kurangnya pasokan daging akan membuat singa-singa tersebut memangsa salah satu dari pilot JG 27!
Pada bulan September 1941 Jagdgeschwader 27, yang bertempur di front Afrika bersama Erwin Rommel, menerima hibah dua ekor singa dari kebun binatang Berlin. Singa itu dinamakan Simba dan Caesar. Hanya berselang beberapa bulan kemudian, kedua singa tersebut dikembalikan lagi ke Berlin. Penyebabnya? Adanya ketakutan bahwa kurangnya pasokan daging akan membuat singa-singa tersebut memangsa salah satu dari pilot JG 27!
Sumber :
Buku "German Fighter Ace Hans-Joachim Marseille, The Life Story Of The Star Of Africa" oleh Franz Kurowski
www.asisbiz.com
www.wehrmacht-awards.com